Sabtu, 17 November 2012

DAJJAL DAN FITNAH DAJJAL

SATU hal yang cukup menarik untuk dikaji, bahwa di tengah panasnya diskusi antara kelompok yang hanya mau menerima hakikat Dajjal sebagai sosok / person tertentu dan kelompok yang hanya mengakui Dajjal sebagai simbol kerusakan dan bukan person, ternyata ada pendapat lain yang nampaknya cukup akomodatif.
 Syaikh Nashir Abdurrahman As Sa’di, salah seorang ulama timur tengah yang bermanhaj salaf sekaligus guru dari banyak para masyayikh di Saudi mengeluarkan statemen yang menurut kami sangat brilian. Beliau menjelaskan —berdasarkan nash-nash yang ada— bahwa Dajjal akan muncul dengan membawa dua fitnah besar; fitnah yang berupa sebuah paham dan sistem dan fitnah Dajjal dalam bentuk sosoknya yang benar-benar akan muncul di akhir zaman dengan membawa fitnah bagi seluruh manusia.
 Adapun Dajjal sebagai sebuah sistem (simbol) berpulang pada tiga fitnah besar; materialisme, atheisme dan zionisme. Ketiganya merupakan fitnah yang hampir seluruh umat manusia terkena fitnah ini. Sedangkan Dajjal sebagai sebuah person merupakan fitnah yang selama ini kita kenal sebagai fitnah Dajjal yang sesungguhnya; di mana pada akhir zaman nanti sosok manusia jahat ini akan keluar untuk meneror kaum muslimin dan mengklaim ketuhanan dirinya.
 Dengan kata lain, antara Dajjal dan fitnah Dajjal adalah dua hal yang berbeda, sebab dalil-dalil yang ada menunjukkan demikian. Dajjal yang dimaksud oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam  dalam banyak riwayat dipastikan menunjukkan kepada person tertentu. Sedang fitnah Dajjal adalah satu kondisi atau keadaan tertentu atau beragam bentuk fitnah yang menyelisihi kebenaran. Bahkan bisa disimpulkan bahwa semua yang menyelisihi kebenaran adalah bagian dari fitnah Dajjal.
 Dengan memahami hakikat fitnah atheisme, materialisme dan zionisme sebagai bagian penting dari fitnah Dajjal, kita bisa mengetahui seberapa besar dan dampak yang ditimbulkan darinya berupa kerusakan dunia.
 Fitnah atheisme, materialisme dan zionisme merupakan tiga fitnah terbesar dimana Fitnah Dajjal di bangun di atas pondasinya. Ketiganya merupakan perangkap awal untuk menggiring manusia agar bisa menerima ideologi Dajjal.
 Fitnah atheisme mengajarkan akan kenihilan tuhan dan zat yang menciptakan, sehingga manusia tidak meyakini adanya Allah sebagai pencipta dan pengatur alam semesta.
Fitnah materialisme mengajarkan bahwa semua yang ada di dunia karena keberadaan materi. Sesuatu yang tidak nampak (ghaib) adalah kosong, dan nilai maupun norma sesuatu hanya bisa diukur dengan materi atau wujud yang nampak. Paham materialisme juga akan menggiring manusia untuk meyakini tidak adanya hari akhir, alam barzah, surga dan neraka. Pada gilirannya manusia hanya akan menerima konsep surga dan neraka sesuai dengan apa yang kelak akan dibawa oleh Dajjal, yaitu sungai dan air yang berada di tangan Dajjal. Saat Dajjal menawarkan air dan api di hadapan manusia, mereka akan meyakini bahwa itulah hakikat neraka dan surga yang sesungguhnya.
 Sedangkan fitnah zionisme akan mengambil peran untuk menggiring seluruh manusia akan kebenaran ajaran Dajjal, meyakini bahwa Dajjal adalah tuhan dan pemimpin mereka di akhir zaman. Fitnah zionisme juga mengajarkan agar manusia membenarkan apapun yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi zionis dan memberikan dukungan kepada mereka. Pada akhirnya, fitnah inilah yang menjadi puncak terdahsyat di muka bumi sebelum kemunculan Dajjal yang sesungguhnya. Ajaran zionis yang dibungkus dalam baju theologi global dan theosofi akan menggiring opini dunia tentang satu-satunya Tuhan dari semua agama; itulah Dajjal yang akan muncul di akhir zaman.
 Hal lain yang dapat kami simpulkan adalah, bahwa Dajjal benar-benar sosok manusia keturunan Adam yang muncul dengan membawa fitnah. Semua tanda dan ciri yang disebutkan oleh Rasulullah saw tentang Dajjal benar-benar bermakna hakiki, bukan kiasan. Akan tetapi bentuk dan wujud fitnah yang dibawa oleh Dajjal ada juga yang bersifat maknawi.
 Apa yang banyak disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tentang berbagai kelebihan yang ditunjukkan Dajjal telah menjadi inspirasi bagi para penganut ideologi Dajjal untuk merealisasikan simbol-simbol tersebut. Dalam hal ini, bangsa barat yang diwakili oleh Amerika, Eropa, Inggris dan Israel merupakan sekumpulan bangsa yang berusaha untuk mewujudkan semua impian Dajjal dalam wujud yang bersifat materi. Kemampuan mereka membuat pesawat terbang, kapal laut, teknologi hujan buatan, kemampuan suplai bahan pangan, teknologi transportasi, informasi, telekomunikasi dan beragam teknologi modern lainnya, merupakan bagian dari propaganda pengikut Dajjal. Semua bentuk teknologi itu pada hakikatnya merupakan bagian dari fitnah atheisme, materialisme dan zionisme.
 Para pengikut Dajjal mencoba untuk mengilmiahkan semua doktrin dan ajaran Dajjal agar bisa diterima oleh seluruh lapisan. Dengan demikian, setiap manusia akan dengan mudah membenarkan semua fitnah yang kelak akan ditampakkan oleh Dajjal di akhir zaman. Dengan kata lain, Dajjal terus melakukan penetrasi dan sosialisasi atas ideologi yang dibawanya agar bisa diterima semua manusia.

APA BENAR BANGSA JEPANG ADALAH BANGSA YAHUDI YANG HILANG???

BAGAIMANA mungkin Jepang, negeri yang terletak relatif jauh dari Mesir, pusat dan asal dari Kabbalah (ajaran Yahudi) memiliki keterkaitan dan bahkan diyakini masih satu hubungan darah. Bukankah orang Jepang memiliki kepercayaannya sendiri yang diberi nama Shintoisme dan orang-orang Israel juga memiliki kepercayaannya sendiri yang dinamakan Agama Yahudi dengan kitab Talmudnya?
jepang-bani-israel Sebuah fakta menarik akan terkuak di sini, pertanyaan besar yang akan terjawab dari dua peneliti sejarah Jepang-Yahudi yakni Pendeta Arimasa Kubo dan Joseph Eidelberg. Kedua bangsa yang sepertinya beda, Jepang dan Yahudi, ternyata memiliki banyak kesamaan dalam tradisi kunonya.
Yang pertama bernama Arimasa Kubo. Dia merupakan orang Jepang asli yang dilahirkan di kota Itami di Hyogo tahun 1955 dan lulus dari Tokyo Bible Seminary pada tahun 1982. Di usia ke -22 tahun Arimasa Kubo telah mendapat kepercayaan untuk memimpin majalah penginjilan Remnant dan melakukan pelayanan di Gereja Tokyo selama enam tahun. Saat ini, Pendeta Arimasa Kubo memimpin Remnant Publishing dan pengajar tetap di Bible and Japan Forum.
Arimasa Kubo melakukan penelitian mendalam atas tradisi asli bangsa Jepang dan Yahudi. Dia menemukan banyak kemiripan antara keduanya hingga meyakini jika leluhur bangsa Jepang sebenarnya masih berdarah Yahudi dari suku yang hilang. Hasil penelitiannya ini dituangkan dalam banyak artikel dan buku. Salah satunya buku berjudul "Israelites Came o Ancient Japan".
Sedangkan yang kedua, Joseph Eidelberg yang merupakan peneliti berdarah Yahudi yang menulis buku "The Biblical Hebrew Origin of the Japanese People".
Di bawah ini Kami paparkan sebagian kecil kemiripan antara tradisi kuno bangsa Jepang dengan tradisi kuno bangsa Yahudi atau Bani Israel yang berasal dari buku Pendeta Arimasa Kubo tersebut.
Ontohsai Dan Kisah Ishaq
jepang-bani-israel1Salah satu kesamaan antara tradisi kuno bangsa Jepang dengan Yahudi terdapat dalam upacara tradisional. Ada sebuah festival atau upacara di Jepang yang mengilustrasikan kisah Ishaq. Di prefektur Nagano, Jepang, terdapat sebuah kuil besar Shinto bernama "Suwa-Taisha". Shinto sendiri merupakan agama tradisional asli Jepang yang menyembah Amaterasu, Dewa Matahari, sama seperti bangsa Mesir kuno yang menyembah Dewa Ra, Dewa Matahari.
Setiap tanggal 15 April, di Suwa-Taisha diadakan festival tradisional bernama "Ontohsai". Festival ini menggambarkan kisah Ishaq seperti yang terdapat dalam Bab 22 Kitab Kejadian (Genesis), yaitu kisah mengenai Ibrahim yang hendak mengorbankan putranya sendiri, Ishaq. Festival "Ontohsai" ini diselenggarakan sejak zaman dahulu kala dan dianggap sebagai festival terpenting di "Suwa-Taisha".
Di sebelah kuil "Suwa-Taisha", ada sebuah gunung bernama Gunung Moriya (dalam bahasa Jepang disebut "Moriya-san"). Penduduk di wilayah Suwa memanggil dewa Gunung Moriya dengan sebutan "Moriya no kami", yang berarti "dewa Moriya". Pada festival tersebut, seorang anak laki-laki diikatkan dengan tali pada sebuah pilar kayu, lalu ditempatkan di atas tikar bambu. Seorang pendeta Shinto menghampiri sang anak sambil menyiapkan sebilah pisau. Sebelum pisau itu diayunkan, tiba-tiba datang seorang pembawa pesan yang kemudian membebaskan anak lelaki itu dari ritual korban. Hal ini tentu saja mengingatkan kita pada kisah ketika Ishaq dibebaskan setelah malaikat datang pada Ibrahim.
Ritual serupa juga terdapat dalam tradisi umat Islam yang dikenal dengan Iedul Adha, hanya dalam Islam yang akan dikorbankan oleh nabi Ibrahim adalah Ismail bukan Ishaq seperti pemahaman umat Kristiani. Hanya saja, di Jepang, pada festival ini yang dikorbankan adalah 75 ekor rusa, yang satu di antaranya diyakini cacat kupingnya. Rusa ini dipercaya telah dipersiapkan oleh tuhan. Hal ini mungkin ada kaitannya dengan biri-biri jantan yang dipersiapkan tuhan dan kemudian dikorbankan setelah Ishaq bebas. Namun di zaman dahulu, penduduk berpikir bahwa kebiasaan pengorbanan rusa ini adalah hal yang aneh, sebab pengorbanan binatang bukanlah sebuah tradisi Shintoisme.
Penduduk menyebut festival ini sebagai "festival untuk dewa Misakuchi". "Misakuchi" mungkin berasal dari "mi-isaku-chi". "Mi" berarti "besar","isaku" mungkin saja "Ishaq" (dalam bahasa Hebrew adalah "Yitzhak"), dan"chi" adalah sesuatu (semacam partikel-pen) yang dipakai untuk akhir suatu kata. Tampaknya penduduk Suwa menjadikan Ishaq sebagai dewa, mungkin karena pengaruh dari para kaum pagan.
Kini upacara pengorbanan anak laki-laki dan pembebasannya tersebut tak lagi dipraktekkan, tapi kita di sana masih bisa melihat pilar kayu yang disebut"oniye-basira" yang berarti "pilar pengorbanan" (sacrifice-pillar). Kini penduduk menggunakan hewan tiruan sebagai pengganti bintang asli dalam melaksanakan pengorbanan. Bagi rakyat di zaman Meiji, lebih kurang satu abad silam, mengikat seorang anak laki-laki yang diikuti dengan pengorbanan binatang dianggap sebagai perbuatan biadab, dan kebiasaan tersebut dihentikan. Tapi festival itu sendiri hingga hari itu masih berlangsung.
Upacara pengorbanan anak laki-laki tersebut dipertahankan hingga permulaan zaman Meiji. Masumi Sugae, seorang terpelajar Jepang dan pencatat perjalanan yang hidup di zaman Edo, lebih kurang dua abad silam, menuliskan catatan perjalanannya dan mencatat apa yang ia lihat di Suwa.
Catatan ini memperlihatkan keterangan detail mengenai "Ontohsai". Catatan ini mengatakan bahwa upacara pengorbanan anak laki-laki dan pembebasannya tersebut, serta pengorbanan binatang, masih berlangsung pada zaman Sugae. Catatan Sugae ini tersimpan di museum dekat Suwa-Taisha.
Festival ini dipertahankan oleh keluarga Moriya sejak zaman dahulu kala. Keluarga Moriya berpikir bahwa "Moriya-no-kami" (dewa Moriya) adalah dewa leluhur mereka. Dan mereka berpikir bahwa "Gunung Moriya" adalah tempat suci mereka. Nama "Moriya" mungkin berasal dari "Moriah" (dalam bahasa Hebrew adalah "Moriyyah") yang juga terdapat dalam Injil kitab Kejadian 22: 2. Keluarga Moriya menyelenggarakan festival tersebut selama 78 generasi.
SIMBOL-simbol dan tradisi kuno bangsa Jepang rupanya menjadi keterangan nyata yang mengahantarkan kita bahwa Jepang benar-benar menyerupai tradisi Yahudi. Dan inilah bukti kelanjutan yang mengungkapkan hal demikian.
Fleur du Herod
jepang-bani-israel2Jika kita mendatangi Imperial House of Japan, di bagian atas akan kita jumpai simbol bunga matahari dengan 16 daun bunga. Simbol bunga ini sama persis dengan simbol bunga matahari yang ada di depan Kuil Herod, gerbang Yerusalem. Kedua hiasan ini telah ada sejak zaman yang sangat lampau, baik yang ada di Jepang maupun yang ada di Herod
Simbol Bintang David sebagai simbol kuno bangsa Yahudi juga bertebaran di Ise-jingu, kuil Shinto untuk Imperial House of Japan. Ise-jingu di prefektur Mie, Jepang, merupakan sebuah kuil Shinto yang dibangun untuk Imperial House of Japan. Pada kedua sisi jalan menuju kuil tersebut terdapat lampu-lampu yang terbuat dari batu. Di setiap lampu terdapat ukiran bintang david, dekat bagian puncaknya. Hiasan yang digunakan di bagian dalam kuil di Ise-jingu juga Bintang David. Ini telah ada sejak zaman kuno. Di prefektur Kyoto, ada kuil "Manai-Jinja", sebuah Kuil Ise-jingu asli. Bentuk Bintang David juga berserak di kuil ini. Sinagog-sinagog bangsa Yahudi yang tersebar di Eropa sejak zaman dulu juga mengukir hiasannya dengan bentuk Bintang David, sama seperti yang ada di Jepang.
Yamabusi dan Phylactery
Para pemimpin religi Jepang disebut "Yamabushi". Dalam pakaian kebesarannya, mereka lazim meletakkan sebuah kotak hitam pada dahi mereka. Ini sama dengan kaum Yahudi yang meletakkan Phylactery (kotak kecil berbahan kulit yang memuat teks-teks Ibrani) juga di dahi. Yamabushi adalah pemimpin keagamaan yang sedang dalam masa latihan dan hanya ada di Jepang. Mereka kini dianggap sebagai bagian dari Budhisme Jepang, namun anehnya Budhisme di Cina, Korea, atau India, tidak memiliki kebiasaan ini. Kebiasaan "Yamabushi" telah ada di Jepang sebelum Budhisme masuk ke Jepang pada abad ke-7.
jepang-bani-israel3Pakaian yang dikenakan "Yamabushi" pada dasarnya berwarna putih. Di dahinya, mereka meletakkan sebuah boks kecil berwarna hitam yang disebut "tokin", yang diikatkan ke kepalanya dengan tali hitam. Mereka benar-benar menyerupai Yahudi yang meletakkan phylactery (kotak hitam) di dahi dengan menggunakan tali hitam. Ukuran "tokin" ini hampir sama dengan ukuran phylactery milik kaum Yahudi. Tapi "tokin" berbentuk bundar dan terlihat seperti bunga. Hanya ada dua bangsa di dunia ini yang meletakkan sebuah kotak di dahi, yakni Israel dan Jepang.
Shofar, terompet Yahudi
jepang-bani-israel4Selain mengenakan kotak di dahi, Yamabusi juga biasa menggunakan kerang laut berukuran besar berbentuk mirip dengan tanduk yang digunakan dengan cara ditiup untuk ritual-ritual keagamaan. Hal ini sangat mirip dengan kaum Yahudi yang meniup shofar, tanduk biri-biri jantan. Suara yang dihasilkan Yamabusi serupa dengan suara shofar. Bisa jadi, karena di Jepang tidak ada biri-biri, maka mereka menggunakan kerang berukuran besar.
Keyakinan lain dari Yamabusi adalah menganggap gunung sebagai tempat suci mereka. Ini sama dengan kepercayaan bangsa Yahudi yang menganggap gunung juga tempat suci mereka. Sepuluh Perintah Tuhan (Taurat) diturunkan di Gunung Sinai dan Yerusalem juga adalah kota yang berada di atas gunung.
Torah dan Tora-No-Maki
torah-jepang-bani-israelDi Jepang ada legenda mengenai "tengu". Dia tinggal di gunung dan memiliki bentuk tubuh yang sama dengan "Yamabushi". Ia memiliki kemampuan supernatural. Ninja atau mata-mata di zaman kuno yang bekerja untuk tuannya, sering mendatangi "tengu" di gunung untuk mendapatkan kemampuan supernatural darinya. Setelah memberikan kekuatan, "Tengu" memberi "Ninja" sebuah "tora-no-maki" (gulungan "tora"). "Gulungan tora" ini dianggap sebagai "kitab suci" yang berguna dalam setiap masalah. Sampai sekarang orang Jepang masih menggunakan kitab ini dalam keseharian. Tota-No-Maki amat mirip dengan nama "Torah" atau Taurat.
Omikoshi dan Tabut Perjanjian
Omikoshi di Jepang juga mirip dengan Ark of the Covenant (Tabut Perjanjian). Dalam Bibel, tertulis bahwa Daud atau David membawa tabut perjanjian dari Tuhan ke Yerusalem. "David dan para sesepuh Israel serta para komandan unit yang berjumlah ribuan pergi membawa tabut perjanjian TUHAN dari rumah Obed-Edom, dengan penuh kegembiraan. ...Lalu David yang berpakaian jubah yang terbuat dari linen halus—begitu pula para Levites yang sedang membawa tabut, serta para penyanyi, dan Keniah, yang bertugas menyanyikan paduan suara. David juga mengenakan ephod dari linen. Jadi semua Israel membawa tabut perjanjian TUHAN sambil bersorak-sorai, dengan membunyikan tanduk biri-biri jantan dan terompet, dan simbal, serta memainkan lyre (instrumen bersenar yang berbentuk U, digunakan di zaman kuno-pen) dan harpa." (15: 25-28)
tabut-yahudiCoba bandingkan dengan Omikoshi di Jepang. Ketika orang-orang Jepang mengangkut 'Omikoshi' yang bentuknya juga mirip dengan Tabut Perjanjian di saat festival, orang-orang Jepang juga bernyanyi dan menari di depannya, juga sambil bersorak-sorai, dengan memainkan alat-alat musik tradisional musik. Bukankah semua ini juga mirip dengan tradisi bangsa Yahudi?
Orang-orang Jepang mengangkut Omikoshi di atas pundak mereka dengan tiang – biasanya dua tiang. Begitu pula halnya dengan bangsa Yahudi, "Para Levites mengangkut tabut Tuhan dengan tiang di pundak mereka, seperti yang diperintahkan Musa berdasarkan firman TUHAN." (Kejadian 1 15:15).
Tabut perjanjian Israel memiliki dua tiang (Eksodus 25: 10-15). Bibel juga mengatakan bahwa tiang-tiang tersebut diikatkan pada tabut oleh empat cincin "pada keempat kakinya" (Eksodus 25:12). Jadi tiang-tiang tersebut dilekatkan pada dasar tabut. Ini sama dengan Omikoshi.
tabut-jepangTabut Israel memiliki dua patung cherubim (malaikat urutan kedua pada hirarki surga) berbahan emas pada bagian puncaknya. Cherubim, mahluk surga atau malaikat bersayap seperti burung. Dan Omikoshi juga memiliki burung emas, yang disebut "Ho-oh", pada bagian puncaknya, yang merupakan burung khayalan dan makhluk surga yang misterius. Tabut bangsa Yahudi seluruhnya dilapisi emas, sama dengan Omikoshi. Ukuranya juga sama, demikian pula tarian yang mengiringinya.
Dalam festival "Gion-jinja" di kuil Shinto di Kyoto, orang-orang mengangkut Omikoshi lalu masuk ke dalam air dan menyeberangi sungai. Bukankah ini mirip dengan tradis Yahudi yang mengangkut tabut ketika menyeberangi sungai Jordan setelah melakukan eksodus dari Mesir? Di sebuah pulau di Laut Inland, Seto, Jepang, orang-orang terpilih sebagai pengangkut Omikoshi tinggal bersama di sebuah rumah selama satu minggu sebelum mereka bekerja. Ini untuk mencegah pencemaran pada diri mereka. Selanjutnya, pada hari sebelum mengangkut Omikoshi, mereka mandi dalam air laut untuk menyucikan diri. Ini sama dengan kebiasaan Yahudi, "Demikianlah para pendeta dan Levites menyucikan diri mereka untuk membawa tabut Tuhan Israel." (Kejadian 1 15:14)
Bibel mengatakan bahwa setelah tabut memasuki Yerusalem dan barisan berhenti; "David membagikan sepotong roti, sepotong daging, dan sepotong kue kismis, kepada setiap orang Israel, baik laki-laki maupun perempuan" (Kejadian 1 16:3). Ini sama dengan kebiasaan di Jepang. Di Jepang, setelah festival selesai, gula-gula dibagikan kepada setiap orang.

6 KOTA BERSEJARAH YANG PERNAH DI AZAB OLEH ALLAH

1.Kaum Nabi Nuh as
Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun, namun yang menjawab seruan dakwahnya untuk beriman kepada Allah sangat sedikit. Kebanyakan kaumnya justru mendustakan bahkan memperolok-olok Nabi Nuh. Kezaliman dan kemungkaran yang dilakukan kaum Nabi Nuh mengundang azab Allah. Allah lalu memerintahkan Nabi Nuh dan pengikutnya untuk membuat bahtera. Mereka pun tidak mengetahui untuk apa bahtera itu dibuat. Sementara kaumnya yang ingkar, mencomooh tindakan Nabi Nuh membuat bahtera yang dianggap bodoh.

Saat waktu yang ditentukan tiba, Allah memerintahkan agar Nabi Nuh beserta pengikutnya dan hewan-hewan berpasang-pasangan untuk menaiki bahtera tersebut. Allah lalu mendatangkan banjir yang besar. Seluruh kaum yang ingkar saat itu mati tenggelam. Termasuk istri dan anak Nabi Nuh.

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim." (QS Al- Ankabut: 14)

Nabi Nuh bersama kaumnya yang taat pun selamat setelah berlayar menggunakan bahtera yang terbuat dari kayu. Setelah berlayar cukup lama, dikisahkan bahtera Nabi Nuh berlabuh di sebuah daratan tertinggi saat itu.

"Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air maka bertemulah air-air itu untuk satu urusan yang sungguh telah ditetapkan. Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku." (QS Al-Qamar: 11-13)

Dalam riwayat disebutkan, air bah yang menenggelamkan kaum Nabi Nuh ketika itu menutupi juga hampir dua pertiga bumi. Nabi Nuh beserta dengan pengikutnya yang beriman berhasil selamat dari azab tersebut atas izin Allah SWT. Namun hingga kini, belum diketahui secara pasti dimana lokasi berlabuhnya bahtera yang membawa Nabi Nuh dan pengikutnya.
2.Kaum Nabi Hud as
 
Nabi Hud diutus untuk kaum 'Ad. Mereka mendustakan kenabian Nabi Hud. Nabi Hud menyeru kepada kaumnya agar mengesakan Allah dan meninggalkan kemaksiatan yang dilakukan. Namun segala seruan dan ajakan Nabi Hud berbuah ejekan, cemoohan dan pengingkaran dari bangsa 'Ad.

Kaum 'Ad dikenal sebagai bangsa yang cerdas dan memiliki teknologi untuk membangun gedung-gedung bertingkat. Namun kehandalan dan kehebatan mereka menjadikan mereka sombong, berlaku bengis, zalim, dan mengingkari seruan dakwah yang disampaikan Nabi Hud as.

Akibat kedustaan-kedustaan yang dilakukan bangsa 'Ad, Allah SWT menurunkan azabnya sangat pedih. Alquran menjelaskan dengan sangat jelas tantang hal ini.

“Adapun kaum ‘Ad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus-menerus; maka kamu lihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka kamu tidak melihat seorang pun yang tinggal di antara mereka.”(QS Al Haaqqah, 69: 6-8)

Bukti-bukti reruntuhan peradaban bangsa Ad ditemukan para peneliti Barat pada tahun 1990-an di sebuah wilayah yang dikenal 'Ubar, di wilayah Yaman. Menariknya, apa yang mereka temukan sama persis seperti yang dikisahkan dalam Alquran.

Dr Zarins, seorang anggota tim penelitian yang memimpin penggalian mengatakan karena menara-menara itu disebut sebagai bentuk khas kota ‘Ubar, dan karena Iram disebut mempunyai menara-menara atau tiang-tiang, maka itulah bukti terkuat sejauh ini, bahwa situs yang mereka gali adalah Iram, kota kaum ‘Ad yang disebutkan dalam Alquran:

"Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Ad, (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain." (QS Al Fajr, 89: 6-8).

3.Kaum Nabi Saleh as
 
Nabi Saleh diutuskan Allah kepada kaum Tsamud. Misi Nabi Saleh as sama seperti para nabi lainnya, yaitu menyeru manusia untuk bertauhid (mengesakan Allah). Namun seruan Nabi Saleh as justru mendapat tantangan dan cemoohan dari kaumnya, bangsa Tsamud. Bahkan mereka tetap mempertahankan penyembahan terhadap berhala yang diyakini sebagai penyembahan warisan nenek moyang.

Kaum Tsamud juga dikenal sebagai bangsa yang cerdas. Jika kaum 'Ad mampu membangun gedung-gedung tinggi, lain halnya dengan bangsa Tsamud. Mereka mampu mengubah tebing-tebing dan batu-batu besar menjadi istana-istana yang megah dan indah. Mereka mampu memahat bebatuan sehingga menjadi tempat tinggal. Lagi-lagi, kehebatan yang dimiliki mereka, membuat mereka ingkar dan zalim kepada Allah SWT.

Kaum ini tinggal di dataran bernama "Al Hijr" terletak antara Hijaz dan Syam yang dahulunya termasuk jajahan dan dikuasai oleh suku Aad yang telah binasa karena dilanda angin topan yang dikirim oleh Allah sebagai pembalasan atas pembangkangan dan pengingkaran mereka terhadap dakwah dan risalah Hud.

Seekor unta betina yang keluar dari celah batu sebagai mukjizat Nabi Saleh as pun tidak cukup untuk meyakinkan mereka untuk beriman kepada Allah. Kaum Tsamud justru membunuh unta betina tersebut.

Nabi Saleh memberitahu kaumnya bahwa azab Allah yang akan menimpa di atas mereka akan didahului dengan tanda-tanda, yaitu pada hari pertama bila mereka terbangun dari tidur, wajah mereka menjadi kuning dan akan berubah menjadi merah pada hari kedua dan hitam pada hari ketiga dan pada hari keempat turunlah azab Allah yang pedih.

Mendengar ancaman azab yang diberitahukan oleh Nabi Saleh, kaumnya malah merencanakan pembunuhan sebelum azab itu turun. Mereka mengadakan pertemuan rahasia dan bersumpah bersama akan melaksanakan rencana pembunuhan itu di waktu malam, di saat orang masih tidur nyenyak. Rancangan mereka ini dirahasiakan sehingga tidak diketahui dan didengar oleh siapapun.

Ketika mereka datang ke tempat Nabi Saleh di malam yang gelap-gelita dan sunyi-senyap jatuhlah di atas kepala mereka batu-batu besar yang datang dari langit dan yang seketika mereka bergelimpangan di atas tanah dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Demikianlah Allah telah melindungi rasul-Nya dari perbuatan jahat orang-orang yang ingkar.

Satu hari sebelum hari turunnya azab yang telah ditentukan itu, dengan izin Allah berangkatlah Nabi Saleh bersama para pengikutnya menuju Ramalah, sebuah tempat di Palestina, meninggalkan Hijr. Kaum Tsamud habis binasa ditimpa halilintar yang dahsyat beriringan dengan gempa bumi yang mengerikan.

Hal ini dikisahkan dalam Alquran di sejumlah ayat.

"Dan sesungguhnya penduduk-penduduk kota Al Hijr telah mendustakan rasul-rasul." (QS Al Hijr: 80)

"Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Saleh. Ia berkata. “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apa pun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih.” (QS Al A'raf:73)

"Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan." (QS Al A'raf:74)

"Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: “Tahukah kamu bahwa Saleh di utus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Saleh diutus untuk menyampaikannya”. (QS Al A'raf:75)

"Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: “Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu”. (QS Al A'raf:76)

"Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: “Hai Saleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)”. (QS Al A'raf:77)

"Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayit-mayit yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka." (QS Al A'raf:78)

"Maka Saleh meninggalkan mereka seraya berkata: “Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasihat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat”. (QS Al A'raf:79)
.

4.Kaum Nabi Luth as
 
Umat Nabi Luth terkenal dengan perbuatan menyimpang, yaitu hanya mau menikah dengan pasangan sesama jenis (homoseksual dan lesbian). Kendati sudah diberi peringatan, mereka tak mau bertobat. Allah akhirnya memberikan azab kepada mereka berupa gempa bumi yang dahsyat disertai angin kencang dan hujan batu sehingga hancurlah rumah-rumah mereka. Dan kaum Nabi Luth ini akhirnya tertimbun di bawah reruntuhan rumah mereka sendiri.

“Kaum Luth telah mendustakan rasul-nya, ketika saudara mereka Luth, berkata kepadamereka “ Mengapa kamu tiidak bertakwa?”. Sesungguhnya aku adalah seorang rasulkepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas. Mereka menjawab “Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang yang diusir”. Luth berkata “Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu.“ (QS Asy-Syu'ara 160-168).

“Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. Maka kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu belerang yang keras. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda(kebesaran Kami) bagi orang-orang yang meperhatikan tanda-tanda. Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak dijalan yang masih tetap (dilalui manusia)." (QS Al Hijr 73-76).

5.Kaum Nabi Syuaib as
 
Nabi Syuaib diutuskan kepada kaum Madyan. Kaum Madyan ini dihancurkan oleh Allah karena mereka suka melakukan penipuan dan kecurangan dalam perdagangan. Bila membeli, mereka minta dilebihkan dan bila menjual selalu mengurangi. Allah pun mengazab mereka berupa hawa panas yang teramat sangat. Kendati mereka berlindung di tempat yang teduh, hal itu tak mampu melepaskan rasa panas. Akhirnya, mereka binasa.

"Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka." (QS Attaubah: 70)

"(yaitu) ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada (keluarga Fir'aun): "Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?" Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka cita. Dan kamu pernah membunuh seorang manusia,lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan; maka kamu tinggal beberapa tahun di antara penduduk Madyan, kemudian kamu datang menurut waktu yang ditetapkan hai Musa." (QS Thaaha: 40)

"dan penduduk Madyan, dan telah mendustakan Musa, lalu Aku tangguhkan (azab-Ku) untuk orang-orang kafir, kemudian Aku azab mereka, maka (lihatlah) bagaimana besarnya kebencian-Ku (kepada mereka itu)." (QS Alhajj: 44)

Selain kepada kaum Madyan, Nabi Syuaib juga diutus kepada penduduk Aikah. Mereka menyembah sebidang padang tanah yang pepohonannya sangat rimbun. Kaum ini menurut sebagian ahli tafsir disebut pula dengan penyembah hutan lebat (Aikah)

"Dan sesungguhnya adalah penduduk Aikah itu benar-benar kaum yang zalim." (QS AlHijr: 78). Penduduk Aikah ini ialah kaum Syu'aib. Aikah ialah tempat yang berhutan di daerah Madyan.

"Dan Tsamud, kaum Luth dan penduduk Aikah. Mereka itulah golongan-golongan yang bersekutu (menentang rasul-rasul)." (QS Shaad: 13)
"Dan penduduk Aikah serta kaum Tubba' semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan." (QS Qaaf: 14).

6. Firaun
 
Kaum Bani Israil sering ditindas oleh Firaun. Allah mengutus Nabi Musa dan Harun untuk memperingatkan Firaun atas kezaliman yang diperbuatnya. Nabi Musa dan Harun menyeru agar Firaun beriman kepada Allah swt dan bersikap adil terhadap rakyatnya. Namun seruan Nabi Musa as bak angin berlalu. Bahkan Firaun dengan kesombongannya menentang seruan Nabi Musa dan mengaku sebagai tuhan.

Saat hari yang ditentukam tiba, Allah swt memerintahkan agar Nabi Musa dan umatnya keluar dari Mesir dengan menyeberangi laut Merah. Mukjizat yang Allah berikan berupa tongkat yang dapat membelah lautan menjadi jalan bagi Nabi Musa dan umatnya untuk keluar dan hijrah. Nabi Musa dan umatnya keluar dari Mesir pada malam hari untuk menghindari ancaman dari Firaun. Namun kepergian Nabi Musa dan umatnya ternyata diketahui oleh Firaun. Firaun lantas bersama ribuan bala tentaranya mengejar Nabi Musa as.

Nabi Musa dan umatnya menyeberangi lautan melalui jalan yang telah terbentuk. Tatkala Nabi Musa dan umatnya telah tiba di seberang, Firaun dan bala tentaranya baru mencapai pertengahan jalan. Seketika lautan yang terbelah itu langsung menutup kembali. Firaun dan bala tentaranya pun tenggelam di laut Merah.

Allah Maha Besar, jasad dan kereta perang Firaun terjaga dan berhasil dikeluarkan setelah ribuan tahun terkubur di kedalaman lautan. Hingga kini jasad Firaun masih bisa disaksikan di museum mumi di Mesir.

"Dan (ingatlah) tatkala Kami belahkan lautan untuk kamu, maka Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan kaum Fir'aun padahal kamu melihat sendiri." (Al Baqarah: 50)

"Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami."(Yunus: 92)

”Dan berkata Firaun kepada orang-orang di sekelilingnya; ” Hai Pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku.” (QS Al Qashas: 38)

Kamis, 15 November 2012

PERTEMUAN NABI KHIDIR DAN IBRAHIM BIN ADHAM

Siapa Ibrahim bin Adham itu.
Beliau adalah seorang Raja Baikh yang meninggalkan istana untuk menjadi seorang sufi.
Pada saat ketenaran Ibrahim bin Adham sudah tersebar luas, dia meninggalkan gua pertapaannya dan pergi menuju Mekah.

Dialah salah seorang sufi teladan umat Islam yang terkenal.
Naga pun berusjud di hadapannya.


Kisah.
Di tengah padang pasir, Ibrahim berjumpa dengan seorang tokoh besar agama yang mengajarkan kepadanya nama-nama Teragung dari Allah SWT. Dengan Nama yang teragung itulah Ibrahim menyebut Allah SWT dan sesaat kemudian ia dikarunia bertemu dengan Nabi Khidir as.
"Ibrahim," kata Nabi Khidir as.
"Saudaraku Daudlah yang mengajarkan kepadamu nama-nama Teragung dari Allah SWT itu," kata Nabi Khidir as lebih lanjut.

Haa..jadi yang tadi adalah Nabi Daud as yang menjumpai Ibrahim bin Adham.
Kemudian mereka berbincang-bincang mengenai berbagai masalah.
Dari perbincangan itulah Ibrahim menyerap berbagai ilmu hakiki. Dengan seizin Allah SWT, Nabi Khidir as adalah manusia pertama yang telah menyelamatkan Ibrahim.

Selanjutnya, perjalanan diteruskan menempuh ganasnya padang pasir.
Sesampainya di Dzatul Irq, Ibrahim bertemu dengan 70 orang yang berjubah kain perca tergeletak mati dan darah mengalir dari hidung dan telinga mereka. Ibrahim berjalan mengitari mayat-mayat tersebut dan ternyata salah seorang dari mereka masih hidup.

"Anak muda, apakah yang telah terjadi?" tanya Ibrahim.
Orang itu menjawab,
"Wahai manusia, beradalah di dekat air dan tempat shalat, janganlah menjauh agar engkau tidak dihukum. Tetapi jangan pula terlalu dekat agar engkau tidak celaka. Tidak seorangpun boleh bersikap terlampau berani di depan sultan. Takutilah sahabat yang membantai dan memerangi para peziarah ke tanah suci seakan-akan mereka itu orang-orang kafir Yunani."

"Siapakah kalian?" tanya Ibrahim.
"Kami adalah rombongan sufi yang menembus padang pasir dengan berpasrah kepada Allah SWT dan berjanji tidak akan mengucapkan sepatah katapun di dalam perjalanan kecuali hanya mengingat Allah SWT. Dan kmai tidak peduli kepada sesuatu pun selain kepada-Nya." jawab orang itu.

NABI KHIDIR

Rahasia Nabi Khidir Berumur Panjang

Kisah Islamiah malam dengan kisah Nabi Khidir.
Ternyata ada suatu rahasia yang menyebabkan Nabi Khidir as masih hidup hingga sekarang ini. Tentu semua itu adalah kehendak Allah SWT terhadap hamba-Nya yang satu ini.

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa'labi dari Imam Ali ra.
Semoga dengan kisah ini akan lebih memantapkan keimanan kita kepada Allah SWT, bahwa jika Allah SWT berkehendak maka akan TERJADILAH. Tak seorang pun yang mampu menghalanginya.


Berikut Kisahnya.
Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada dirinya dengan menjadi seorang raja. Dialah Raja Iskandar Zulkarnaen, yang namanya telah tersebut dalam Al Qur'an.

Pada tahun 322 SM, Raja Iskandar Zulkarnaen berniat mengadakan perjalanan untuk mengelilingi bumi dan Allah SWT mewakilkan salah satu malaikatnya yang bernama Rofa'il untuk menyertainya dalam perjalanan panjang itu.

Dialog Malaikat dan Raja Iskandar Zulkarnaen.
Karena ditemani oleh seorang malaikat, Raja Zulkarnaen banyak mengajukan pertanyaan seputar dunia dan akhirat serta isinya. Salah satu pertanyaan yang paling terkenal adalah tentang ibadah para malaikat di langit.
"Wahai Malaikat Rofa'il, ceritakanlah kepadaku tentang ibadahnya para malaikat yang ada di langit," tanya Raja Zulkarnaen.
"Para malaikat yang ada di langit ibadahnya ada yang berdiri tidak mengangkat kepala selama-lamanya, ada juga yang bersujud tidak mengangkat kepala selama-lamanya, ada pula yang rukuk tidak mengangkat kepala selama-lamanya," jawab Malaikat Rofa'il.

"Duh, alangkah senangnya hati ini seandainya aku bisa hidup bertahun-tahun lamanya untuk beribadah kepada Allah SWT," kata Raja Zulkarnaen.
"Wahai raja, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan sumber air di bumi. Namanya Ainul Hayat, artinya sumber air hidup. Maka barang siapa yang meminum airnya seteguk, maka ia tidak akan mati sampai hari kiamat atau jika ia memohon kepada Allah SWT untuk dimatikan," kata Malaikat Rofa'il.

"Apakah engkau tahu tempat Ainul Hayat itu wahai Malaikat Rofa'il?" tanya raja.
"Sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di bumi yang gelap," jawab Malaikat Rofail.

Setelah Raja Zulkarnaen mendengar penuturan malaikat Rofa'il tentang Ainul Hayat itu, maka raja segera mengumpulkan para alim ulama pada saat itu. Sebelumnya, raja bertanya kepada mereka tentang letak Ainul Hayat, tapi mereka semua menjawab tidak tahu.
"Wahai para alim ulama, tahukah kalian dimanakah letak Ainul Hayat itu?" tanya raja.
"Kami tidak mengetahuinya wahai baginda, hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui," jawab salah seorang ulama.

Di luar dugaan, dari pertanyaan Raja Zulkarnaen tersebut, ada salah seorang ulama yang mampu menjawab meski tidak sedetail letaknya.
"Sesungguhnya aku pernah membaca di dalam wasiat Nabi Adam as bahwa beliau berkata bahwa sesungguhnya Allah SWT meletakkan Ainul Hayat itu di bumi yang gelap," kata ulama itu.
"Dimanakah bumi yang gelap itu?" tanya raja.
"Yaitu di tempat terbitnya matahari," jawab orang alim ulama itu.

Kemudian Raja Zulkarnaen menyuruh para pengawalnya untuk menyiapkan segala keperluan untuk mencari dan mendatangi tempat Ainul Hayat itu.
"Kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap?" tanya raja.
"Kuda betina yang masih perawan," jawab para sahabatnya.

Akhirnya raja mengumpulkan seribu kuda betina yang masih perawan dan ia memilih diantara 6 ribu tentaranya yang pandai serta ahli dalam mencambuk. Di antara para tentara itu, ada yang bernama Nabi Khidir as, bahkan beliau menjabat sebagai perdana menteri kala itu.



Perjalanan Mencari Ainul Hayat.
Setelah dirasa semua cukup dan siap, maka berangkatlah Raja Zulkarnaen dan Nabi Khidir as yang ebrjalan di depan pasukan. Setelah sekian lama mencari, akhirnya mereka mengetahui tempat terbitnya matahari.

Mereka pun menuju arah terbitnya matahari tersebut.
Perjalanan ke temnpat tujuan tersebut memakan waktu 12 tahun lamanya untuk sampai di bumi yang gelap itu. Gelapnya bukanlah seperti di waktu malam hari, melainkan gelap karena ada pancaran seperti asap.

Raja Zulkarnaen sudah tak sabar lagi hendak masuk ke tempat gelap itu, namun salah seorang cendikiawan mencegahnya. Para tentara berkata kepada raja,
"Wahai Baginda, sesungguhnya raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk ke tempat gelap ini, karena tempat yang gelap ini berbahaya."
"Wahai prajurit, kita harus memasukinya, tidak boleh tidak," sanggah sang raja.

Karena raja bersikeras hendak masuk, maka tak ada seorang pun yang berani melarangnya.
"Diamlah dan tunggulah kalian di sini selama 12 tahun. Jika aku bisa datang kepada kalian dalam masa itu, maka kedatanganku terhadap kalian termasuk baik. Dan jika aku tidak datang dalam 12 tahun, maka pulanglah kalian kemabli ke negeri kalian," ujar sang raja.

Setelah itu raja mendekat dan bertanya kepada malaikat Rofa'il,
"Apabila kita melewati tempat gelap ini, apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita?"
"Tidak bisa kelihatan<" jawab Malaikat Rofa'il.
"Akan tetapi aku memberimu sebuah merjan atau mutiara. Jika mutiara itu ke atas bumi, maka mutiara itu dapat emnjerit dengan suara yang keras, dengan demikian kawan-kawan kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian," jelas Malaikat Rofa'il lebih lanjut.

Masuk ke Ainul Hayat.
Demikianlah, akhirnya Raja Iskandar Zulkarnaen masuk ke tempat yang gelap itu. Selama 18 hari lamanya tidak pernah melihat matahari dan bulan, tidak pernah melihat malam maupun siang. Tidak pernah melihat burung dan binatang liar, sedangkan raja berjalan dengan didampingi Nabi Khidir as.

Pada saat mereka berjalan, maka ALlah SWT memberi wahyu kepada Nabi Khidir as.
"Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat ini Aku khususkan untuk kamu."

Setelah Nabi Khidir as menerima wahyu itu, beliau berkata kepada sahabat-sahabatnya,
"Berhentilah kalian di tempat masing-masing dan jangan kalian emninggalkan tempat kalian sebelum aku datang kepada kalian."

Kemudian Nabi Khidir as menuju kanan jurang hingga beliau menemukan Ainul Hayat itu. Beliau turun dari kudanya, melepaskan pakaiannya dan turun ke Ainul Ahaya tersebut. Beliau mandi dan minum air sumber hidup tersebut dan beliau merasakan bahwa airnya lebih manis daripafda madu.

Sesudah mandi dan minum air tersebut, beliau keluar dari tempat itu kemudian menemui Raja Iskandar Zulkarnaen. Raja tidak mengetahui apa yang telah terjadi atas diri Nabi Khidir as.

Wallahu A'lam.

RAHASIA KA`BAH

Bangunan Ka'bah yang merupakan kiblat bagi orang Islam terletak di Masjidil Haram di Mekah. Ia merupakan bangunan yang harus dikunjungi jamaah haji. Sedikit informasi terkait Ka'bah yang tidak kita ketahui sebelum ini. 


Cara Menuanaikan tawaf di Ka'bah, Mekkah 

1. Mekah adalah wilayah yang memiliki gravitasi paling stabil. 

2. Tekanan gravitasinya tinggi, dan di situlah berpusatnya kebisingan yang membangun yang tidak bisa didengar oleh telinga. 

3. Tekanan gravitasi yang tinggi berdampak langsung pada sistem imun tubuh untuk bertindak sebagai pertahanan dari segala serangan penyakit. 

4. Gravitasi tinggi = elektron ion negatif yang berkumpul di situ tinggi = doa akan termakbul karena di situ adalah tempat gema atau ruang dalam waktu bersamaan. 

5. Apa yang diniatkan di hati adalah gema yang tidak bisa didengar tetapi bisa terdeteksi frekuensinya. Pengaruh elektron menyebabkan kekuatan internal kembali tinggi, penuh semangat untuk melakukan ibadah, tidak ada sifat putus asa, mau terus hidup, penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah. 

6. Gelombang radio tidak bisa mendeteksi posisi Ka'bah. 

7. Bahkan teknologi satelit pun tidak bisa meneropong apa yang ada di dalam Ka'bah. Frekuensi radio tidak mungkin dapat membaca apa-apa yang ada di dalam Ka'bah karena tekanan gravitasi yang tinggi. 
  
8. Tempat yang paling tinggi tekanan gravitasinya, memiliki konten garam dan aliran anak sungai di bawah tanah yang banyak. Sebab itu lah jika shalat di Masjidilharam meskipun di tempat yang terbuka tanpa atap masih terasa dingin. 

9. Ka'bah bukan sekedar bangunan hitam empat persegi tetapi satu tempat yang ajaib karena di situ pemusatan energi, gravitasi, zona magnetisme nol dan tempat yang paling dirahmati. 

10. Tidur dengan posisi menghadap Ka'bah secara otomatis otak tengah akan terangsang sangat aktif sampai tulang belakang dan menghasilkan sel darah. 

11. Pergerakan mengelilingi Ka'bah arah lawan jam memberikan energi hidup alami dari alam semesta. semua yang ada di alam ini bergerak menurut lawan jam, Allah telah tentukan hukumnya begitu. 

12. Peredaran darah atau apa saja di dalam tubuh manusia sesuai lawan jam. Justru dengan mengelilingi Ka abah menurut lawan jam, berarti sirkulasi darah di dalam tubuh meningkat dan sudah tentunya akan menambah energi. Sebab itulah orang yang berada di Mekkah selalu bertenaga, sehat dan panjang umur. 

13. Sedangkan bilangan tujuh itu adalah simbolik ke tidak terhingga banyaknya. Angka tujuh itu berarti tidak terbatas atau terlalu banyak. Dengan melakukan tujuh kali putaran sebenarnya kita mendapat ibadat yang tidak terbatas jumlahnya. 

14. Larangan memakai topi, songkok atau menutup kepala karena rambut dan bulu roma (pria) adalah ibarat antena untuk menerima gelombang yang baik yang dipancarkan langsung dari Ka'bah. Sebab itu lah setelah melakukan haji kita seperti dilahirkan kembali sebagai manusia baru karena segala yang buruk telah ditarik dan diganti dengan nur atau cahaya yang baru. 

15. Setelah selesai semua itu baru lah bercukur atau Tahalul. Tujuannya untuk melepaskan diri dari pantang larang dalam ihram. Namun rahasia di sebaliknya adalah untuk membersihkan antena atau reseptor kita dari segala kekotoran sehingga hanya gelombang yang baik saja akan diterima oleh tubuh. 
 
 
Ketika seseorang menunaikan ibadah haji, salah satunya adalah berdoa di Multazam. Multazam adalah tempat yang paling Mustajabah untuk brdoa kepada Allah , tempat Multazam sendiri adalah suatu tempat di dekat Ka’bah antara Hajar Aswat dan pintu Ka’bah, adakah rahasia yang bisa dijelaskan kenapa berdoa ditempat tersebut sangat Mustajabah?
Faktor pertama Nabi Ibrahim
Karena nabi Ibrahim orang yang membangun Ka’bah dan beliau juga manusia yang memiliki energi positif yang sangat besar, yang kemudian meresonansi terhadap[ karya karyannya, kemudian beliau juga berhati lembut, bahwa hati yang lembut akan memancarkan cahaya dan Aura positif, maka semakin lembut dan ikhlas seseorang maka semakin tinggi pula aura energi positif yang ditimbulkannya sehingga dapat mempengaruhi lingkungan dan karya karyanya karena beliau juga manusia pilihan.
Faktor kedua: Hajar Aswad
Batu hitam yang ditempatkan pada sebuah lubang disalah satu pojok bangunan Ka’bah dugaan saya batu tesebut adalah sisa batu meteor yang memiliki kadar logam yang sangat tinggi dan sangat bagus, apakah pengaruh dari batu meteorit tersebut bagi kemustajaban Doa, mungkin kalau hanya batu meteor saja barangkali tidak banyak berguna untuk membantu kekuatan Doa, tetapi karena batu tersebut menjadi karya seoran Ibrahim yang mempunya energi positif yang besar sehingga batu yang mempunyai konduktifitas sangat tinggi tersebut menjadi besar peranannya, jadi disini peranan Hajar Aswad sebagai pintu keluar masuknya energi karena ia memiliki daya hantar elektromagnetik yang sangat tinggi.

Faktor ketiga: Orang bertawaf yang mengelilingi Ka’bah berlawanan arah jarum jam
Faktor penyebab besarnya gelombang Elektromagnet Ka’bah juga dipengaruhi aktifitas jutaan manusia yang bertawaf. apa hubungannya? Setiap perbuatan manusia selalu menghasilkan gelombang electromagnet baik berkata kata, berpikir apalagi sedang melakukan aktifitas. Mengapa demikian? karena tubuh kita terdiri dari bio electron yng selalu berputar pada orbitnya disetiap atom penyusun tubuh kita. Disisi lain ternyata jutaan orang yang bertawaf mengelilingi Ka’bah menghasilkan energi yang besar. Darimana asalnya ? Orang bertawaf yang mengelilingi Ka’bah belawanan arah jarum jam.
Dalam ilmu Fisika kita mengenal suatu Kaidah yang disebut kaidah tangan kanan yaitu
“ jika ada sebatang konduktor ( logam ) dikelilingi oleh listrik yang bergerak berlawanan dengan jarum jam maka dikonduktor tersebut akan muncul gelombang electromagnetis yang mengarah keatas “
Faktor ke empat akibat Ka’bah dijadikan sebagai Kiblat oleh orang sholat diseluruh dunia, karena orang Sholat diseluruh dunia memancarkan Energi positif apalagi semua berkiblat kepada Ka’bah, jadi dapat anda bayangkan energi positif yang terpusat di Ka’bah, dan juga menjadi pusat gerakan Sholat sepanjang waktu karena kita tahu sholat kita mengikuti pergerakan matahari , itua artinya setiap saat sesuai gerakan matahari selalu ada orang yang sedang sholat jika sekarang kita Sholat Dhuhur demikian pula wilaya yang lebih barat akan memasuki waktu dhuhur dan seterusnya , atau dalam waktu yang bersamaan orang Indonesia sholat Dhuhur orang yang lebih timur melakukan Sholat Asyar demikian seterusnya.
Jadi dari situlah rahasia mengapa apabila kita berdoa di Multazam sangat Mustajabah ini dikarenakan energi dari doa kita menumpang gelombang elektromagnetik yang keluar dari ka’bah. Hal ini mirip pada yang terjadi pancaran radio . kekuata Doa kita menjadi berlipat lipat kali karena terbantu oleh power yang sedemikian besar dari Ka’bah . karenah pengaruh dari power yang begitu besar itulah maka berdoa di multazam sangat Mustajabah . karena itu jangan sembrono melakukan perbuatan – perbuatan di Mekkah, karena respon atas perbuatan kita itu demikian sepontan, hal ini banyak dibuktikan oleh orang orang yang menunaikan ibadah haji